~ 1 ~BAB IPENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dunia tasawuf merupakan ihwal humanisme di dalam Islam. Pasalnya pemikiran- pemikiran humanisme mengedepankan tujuan perdamaian dan ketentraman pada hidup di dunia.Hal itu akan terwujud dari kesadaran manusia akan butuhnya terhadap kehidupan yang lebihmenitik beratkan tujuan akhir yang lebih baik. Untuk menciptakannya perlu pengorbanan dan jihad pada diri untuk melakukan tindakan-tindakan spiritual dan keseimbangan pada kejadian-kejadian yang telah ditentukan Tuhan.Kedekatan hamba kepada Tuhan memicu timbulnya sifat-sifat ketuhanan dalam asmaulhusna kepadanya. Dimana sifat-sifat Tuhan tersebut akan membawa manusia akan menekanemosi yang hadir di setiap waktu. Pengendalian emosi ini akan ditemukan oleh diri-diri pecintaTuhan yang mengenalnya baik dengan ibadah mahdah dan ghairu mahdah. Dimana ibadahmadah tersebut ditujunkan dengan ibadah wajib keseharian muslim yaitu shalat lima waktusedangkan ibadah ghairu mahdah bisa diperlihatkan dengan sikap mahmudah dalam bermuamalah.Jalaludin Rumi awalnya sangat mencintai filsafat. Kedalamanya berfilsafatimengungkapkan realitas-realitas hukum dan syariat dipandang dalam sisi realitas pemikiran- pemikiran positivisme dan empirisme. Namun pemikiran falsafah dan pengetahuan formal tidakcukup mendidik seseorang.1 Karena pendidikan didapat bukan untuk kepentingan dunia semataakan tetapi dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Dunia hanya dalam genggaman kenikmatansekejap sedangkan akhirat merupakan tempat keabadian.Pernyataan-pernyataan Rumi membuat pemakalah ingin mendalami ajaran-ajaran bertasawuf dalam interpretasi spiritual di dalam memaknai jalan menuju kebahagian di akhirat.
Jalaluddin Rumi , Lagu Seruling Rumi , Jakarta: Matahari, 2004, hlm ix
~ ~Kebahagian tersebut tidak mudah diraih digapai tanpa usaha. Usaha itu terlihat dari catatan amal- perbuatan yang akan berbicara dan tak dapat disangkal itu cukup merupakan bukti yangmembela atau mencelakakan dirinya.
II. Fokus Masalah
Melalui latar belakang masalah, maka penulis akan mefokuskan pembahasan sebagai berikut :
1. Hakikat tasawuf
2. Penamaan sufi dan ilmu tasawuf
3. Kelahiran Jalaluddin Rumi
4. Pertemuan dengan guru abadi
5. Ajaran dan karya Rumi6. Tarekat Maulawiyah
ajarkan manusia untuk hidup sederhana dan jauh dari kesan ketamakan kepada dunia.Adapun tasawuf menurut Habib Zein bin Sumaith yaitu keluarnya akhlak tercela lalumasuk menuju akhlak mulia.4 Pengertian ini menunjukan bahwa tasawuf merupakan satu pembersihan diri dari sifat-sifat mazmumah dan merubahnya dengan sifat-sifat mahmudahdengan satu program kemauan pada diri manusia itu sendiri. Cara merubah akhlak buruk keahlak yang baik memerlukan satu proses dimana manusia merasa jenuh dengan keadaan bathinyang monoton lalu pelan-pelan akan menuju bathin yang merasa nyaman jika diikti akhlak yang baik.Syekh Abdul Qadir al-Jilani mengatakan bahwa tasawuf terdiri atas empat huruf yaitu ta,shad, waw, dan fa. Huruf ta berarti tawbah. Taubat adalah langkah pertama dalam perjalananmenuju Allah. Taubat terbagi menjadi dua bagian, yaitu zahir dan bathin. Langkah zahir dalam3 Siradjuddin Abbas. 40,Masalah Agama Jilid 2, Jakarta: Pustaka Tarbiah, 1970, hlm 334 Zein Sumaith,Thariqah Alawiyah, Jakarta: Nafas, 2009, hlm 489
~ 4 ~ bertaubat dilakukan melalui perkataan, perbuatan, dan perasaan, yaitu dengan caramembersihkan diri dari dosa dan noda, lebih banyak mentaati perintah Allah, berbuat dan berniatsesuai dengan ketentuan Allah swt. dan semua ini tidak akan berlaku tanpa terlebih dahulumuncul sifat khawf (takut), dan raja‘ (harapan) dalam diri orang yang menjalani tasawuf. Shad berarti Shafa yang berarti damai dan sentosa. Adapun Shafa ini terbagi 2 bagian yaitu pertamalangkah menuju pembersihan hati, sedangkan kedua menuju pusat rahasia. Sedangkan Waw berarti Wilayah yaitu keadaan hening yang tergantung pada kesucian bathin seseorang. Fa berartifana yaitu pengosongan diri dari sifat kebathilan dan menggantinya dengan sifat-sifatketuhanan.5 Melalui pengertian tersebut maka tasawuf adalah ajaran yang membutuhkan rasa penyesalan atas segala dosa yang terjadi pada seorang insan kepada Tuhannya. Lantas apabilamempunyai rasa bersalah pada orang lain maka permintaan maaf adalah cara yang pantas baginya dalam rangka pembersihan diri dan bathin manusia tersebut. Ketika pembersihan hatisudah terlaksana maka rahasia-rahasia Illahi akan terungkap dengan sendirinya.Pengertian-pengertian tersebut memberikan spirit kepada manusia untuk memilikikecerdasan ruhani di dalam diri. Kecerdasan ruhani adalah potensi yang ada dalam setiap diriseorang insan, yang mana dengan potensi itu ia mampu beradaptasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan rohaniahnya yang bersifat gaib dan transcendental, serta dapatmengenal dan merasakan hikmah dari ketaatan beribadah secara vertical di hadapan Tuhanyasecara langsung.6 Memang ketika manusia asyik di dalam beribadah kepada Tuhannya segala urusanduniawiyah terasa terseret ombak khusuk. Keadaan khusuk inilah arti dari jiwa sosialisasi(pengenalan) diri kepada Tuhannya. Ketika Tuhan sudah mengenal hamba yang ingin mengenal- Nya lebih dalam maka Tuhan ingin mengenal hambanya juga. Sebagaimana sabda Rasulullah :ئ اقِ ُ ّب ح اقِ ّب ح ْن هئاقل بِي م ا قِ ُبُِي ْمل ْن و ُه 5 Syekh Abdul Qadir al-Jilani,Rahasia Sufi , Jakarta: Diadit Media, 2009, hlm 886 Hamdani Bakran,Prophetic Intelligence, Jogjakarta: Islamika, 2004, hlm.613
―Barang siapa yang telah mencintai pertemuan dengan Allah, niscaya Allah mencintai pertemuandengannya. Dan barangsiapa yang tidak meincintai pertemuan dengan Allah, maka Allah tidakmencintai pertemuan dengannya.‖ (HR Bukhari dari Ubadah ibn Shamit Ra.) Tasawuf menurut Ignaz Goldhizer tasawuf sebagai produk samping dari persinggunganIslam dengan tradisi agama-agama yang lebih tua di sekelilingnya. Salah seorang yangmendukung teori ini adalah Margaret Smith. Dalam bukunya yang melacak sejarah mistisisme dikawasan timur dekat dan tengah.. Orientalis asal inggris ini berusaha meyakinkan bahwa ajaransufi (tasawuf islam) itu sangat dipengaruhi — untuk tidak mengatakan fotokopi dari ajaran mistikKristen.7 Disini pihak orientalis ingin memandang bahwa jalan tasawuf merupakan plagiat darikepercayaan (panteisme) dan agama sebelumnya. Artinya mereka menginginkan bahwa seorangmuslim tidak boleh mendekati tasawuf sebagai jalan keberagamaannya. Karena merekamenganggap jika muslim dekat dengan Tuhannya maka semankin mempersempit orientalisuntuk mempengaruhinya dalam memisahkan diri dengan Tuhan. Namun pendapat tersebutdibantah oleh Annimarie Schimmel yang mengatakan bahwa benih benih tasawuf bertaburan didalam Al-Quran. Kebenaran ini dibuktikan dengan adanya puluhan ayat dalam Al-Quran yangmengajarkan zuhud, zikir, ridha, tawakal, mengutamakan kebahagiaan akhirat, dan pertemuannya dengan Allah.8 II.2 Penamaan Sufi dan Ilmu KesufianPenamaan sufi sebenarnya lahir dari ahli suffah yang merupakan sekumpulan sahabatRasulullah saw sebagai golongan miskin yang menumpang di di beranda masjid Rasulullah Sawdi kota Madinah. Segala urusan mereka ditanggung masyarakat sekitar. Mereka tidak memilikisesuatu untuk kehidupannya. Umat muslim yang mampu dikala itu memberi bantuan kepadaahlu suffah tersebut.9 Mereka selalu hadir di majelis tempat rasulullah memberikan bimbinganspiritual. Mereka mendapat pengajaran al-quran dan hadis langsung melalui rasulullulah. Padaakhirnya kaum suffah menjadi mubaligh yang mengedepankan qanaah dan zuhud antara AbuDzar al-Ghifari di zaman rasulullah.7 Syamsuddin Arif,Orientalis & Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema Insani, 2008, hlm 598 Op.Cit, hlm 639http://alhakiki.tripod.com/hakiki029.html, diunduh pada 3 Desember 2013 pukul 5.10
Hikmah dari cerita tersebut lahirlah tasawuf sebagai kesederhanaan hidup dan akhlakmulia. Emanasi hikmah hal tersebut timbul pemikiran tentang konsepsi ilmu tasawuf. Ilmutasawuf itu tidak bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah nabi. Dan bahkan itulah menjadisumbernya. Juga tidak bertentangan dengan syariat lahir, tetapi berlainan bathin.10 Adapun Syekh Ali Jum‘ah berpendapat bahwa ilmu tasawuf adalah program pendidikanyang memfokuskan perhatian kepada pembersihan jiwa manusia dari seluruh penyakit- penyakitnya yang menjauhkan manusia dari Allah SWT dan meluruskan penyimpangan- penyimpangan karakter dan prilaku dalam segala hal yang berkaitan dengan hubungan manusiadengan Allah, hubungan antara manusia dan ego diri.11 Dari pendapat-pendapat tersebut kami mengambil langkah untuk menafsirkan ilmutasawuf adalah ilmu yang mengedepankan pendekatan diri kepada ilahi melalui tata cara yangdibenarkan oleh al-Quran dan Hadis. Efek dari pendekatan tersebut manusia bisa menekan hawanafsunya didalam berinteraksi kepada kepada manusia lain dengan akhlak nabi Muhammad.Di dalam makalah ini pemakalah akan membatasi pada seorang sufi yang sangat masyhurdengan penciptaan tarian wirling darwisnya sebagai cara pendekatan kepada ilahi dalam ektasedari sikap Fana yang ada di dalam diri. Sikap Fana inilah yang mungkin tidak bisa dijangkauakal karena dirinya sudah hilang di dunia dan sudah dengan TuhannyaII. 2 Kelahiran RumiJalaluddin Rumi atau dengan sebutan Maulana Al-Rumi, lahir tanggal 6 Rabiul Awal 604atau 30 September 1207 M, di Balkh, yang saat itu masuk wilayah kerajaan Kwarizmi yang beribukota Bukhara. Khawarizimi merupakan dinasti sunni dari dinasti Mamluk. Sejak abad ke12 M, Balkh merupakan salah satu pusat penting kebudayaan Persia dan pusat kegiatanintelektual Islam yang amat dibanggakan.12 Adapun wilayah kelahiran Rumi bisa dilihat pada peta berikut ini :13 10 Op.cit, hlm 3811 Syekh Ali Jum’ah,Kupas Tuntas Ibadah-ibadah Diperselisihkan, Jakarta: Duha Khazanah, 2007, hlm 14212 Jalaludin Rumi,Diwan Syamsi Tabriz, Jakarta: Jalasutra, 1977, hlm 113 www.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Balkh diunduh pada 5 Desember 2013, Pukul 12:48
~ 7 ~Perbatasan sebelah utara provinsi Balkh adalah Uzbekistan dan Tajikistan. Sebelah selatan dari provinsi Balkh yaitu provinsi Sar-e-pol dan Samangan. Adapun perbatasan provinsi barat dantimur adalah Jowzjan dan provinsi Kundus.Pada umur tiga tahun Rumi dibawa ke Khurazan, kemudian ke Nisyapur, Iran. Selama itu bimbingan ayahnya Muhammad Ibnu Hussain al-khatibi alias Bahaudin Walad kepadanya berupa belajar al-Quran dan Sejarah. Ketika Rumi berumur 7 tahun, Keluarga Rumi bertemuFariduddin ‗Atar. Attar sangat terkesan terkesan pada Rumi kecil dan meramalkan bahwa Rumiakan menjadi ulama besar terkemuka.14 Kesan beliau antara lain karena Rumi sudah bisamenghafal beberapa surat di dalam al-Quran dan sejarah tentang Islam. Ketika itu pula Rumidihadiahkan kitab oleh Attar yaitu Asrar Namah. Di dalam kitab tersebut berisikan hikmah-hikmah kehidupan yang harus diungkapkan oleh jiwa-jiwa pecinta Tuhan.II.3 Pemahaman Rumi terhadap TasawufAgama merupakan kepercayaan atau media untuk menuju Tuhan. Biasanya manusiatanpa agama akan kering memaknai hidup. Seperti pepohohohan yang tidak menikmati indahnyasiraman air dan pupuk. Rumi mendapat pendidikan agama pertama kali di Anatolia sejak pertemuan dengan Fariruddin Attar. Selama dalam pengajarannya, Attar berkata Jalaluddin RumI
akan menyalakan api cinta ketuhanan dan menghimbau dunia.15 Api cinta akan tercipta apabilaseseorang memasuki asma-asma Tuhannya sehigga sifat su‘ pada dirinya ditanggalkan.Dari apicinta yang menyala maka dirinya akan menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada orang lain.Attar ‘ membimbing Rumi dengan ilmu-ilmu agama yang mencakup ilmu fiqih, hadis,usuludin, bahasa Arab dan Sastra Arab, sejarah Islam, Falsafah.16 Rumi juga mendalami ilmusyariat kepada Majdudin Sana‘I al-Ghazali. Setelah ilmu syariat itu terpenuhi Majdudinmenambahkan ihwal tentang tasawuf sebagai lambang penyucian jiwa dan hati dari sifat-sifattercela pada diri Manusia.Dengan pengetahuan ilmu-ilmu tersebut Rumi mengetahui tentang syariat Islam, danmenjalaninya dengan penuh kehati-hatian di dalam menjalankan kehidupan. Kehati-hatiantersebut membuat Rumi berfikir apakah dengan kehati-hatian dirinya dekat dengan Tuhannya.Karena ilmu syariah merupakan simbolisasi zhahirnya keadaan diri dalam perjalanan manusiamengenal hukum Allah. Maka dari itu Rumi tertarik mempelajari tasawuf sebagai ilmu yangmengenal Tuhan lebih dekat dari biasanya. Hal tersebut setelah ia membaca tulisan-tulisanayahnya bahwa di dalam tulisan tersebut berisikan bahwa betapa nikmatnya dekat dengan Tuhanmelalui beberapa tahapan-tahapan sehingga menuai tahapan mistik tertinggi, sesuatu yangsensual, suatu cinta yang sempurna kepada Tuhan, sampai ia berada dipelukanNya, dan diamenyadari aktivitas mencintai Tuhan ada di dalam kehidupannya.17 Pada Tahun 1232, ketika Rumi telah tinggal di Konya, datanglah ke kota itu seorang sufiterkenal sufi terkenal bernama Syekh Burhanuddin al-Muhaqqiq al – Tirmidhi. Dia mendapatsambutan yang hangat dari penduduk yang ingin mempelajari tasawuf.. Rumi yang baru satutahun menggantikan ayahnya sebagai pemimpin madrasah juga tertarik dengan ilmu tasawuftersebut. Di bawah bimbingan Syekh Burhanuddin al-Tirmidhi, Rumi mempelajari tasawufsecara tekun dan penuh nikmat.18 Pada tahun 1241 ketika ia kembali ke Konya, ia segera masyhur sebagai guru agama danulama yang pengetahuan luasdan mendalam. Madrasah yang dipimpinnya mempunyai lebih dari15 Laily Mansur. Ajaran dan Teladan Para Sufi , Jakarta: 1996, hlm 20716 Op,cit, hlm 517 Annemarie Schimmel, Akulah Angin Engkaulah Api , jakarta: Mizan, 2005, hlm 31